BerandaHeadlinesIni Penjelasan Feryando Lamaluta Terkait Periodisasi CEP di Kepemimpinan Golkar Sulut

Ini Penjelasan Feryando Lamaluta Terkait Periodisasi CEP di Kepemimpinan Golkar Sulut

MANADO-Kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sebagai Ketua DPD I Golkar Sulut jelang musda mulai diterpa isu

Pasalnya, CEP katanya sudah dua periode memimpin golkar sulut dan sudah tidak bisa maju lagi. Adanya isu ini, DPD I Golkar Sulut menyampaikan penjelasan soal periodisasi kepemimpinan CEP.

Feryando Lamaluta sebagai Wakil Ketua DPD I Partai Golkar kepada wartawan memberikan penjelasan, bahwa CEP masih sah dan memenuhi syarat kembali mencalonkan diri sebagai ketua dalam Musda mendatang.

“CEP pertama kali terpilih saat Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) pada 29 Oktober 2017. SK pengangkatan 14 November 2017. Kemudian Musda berikutnya 6 atau 10 Februari 2020, dan SK diterbitkan 14 April 2020. Kalau dihitung dari SK pertama tahun 2017 sampai ke SK kedua 2020, jangka waktunya hanya sekitar 2 tahun 4 bulan, itu belum bisa disebut satu periode penuh,” tegas Lamaluta.

Lamaluta menyatakan adanya interpretasi keliru mengenai Surat Keputusan (SK) kepengurusan.“SK itu sering disalahpahami. Kita semua harus paham metode dan hitungan yang tepat sesuai AD/ART,” kata Lamaluta didampingi Sekretaris DPD PG Sulut Raski Mokodompit dan sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut, diantaranya Michaela Paruntu, Cindy Wurangian, Inggried Sondakh, dan Vionita Kuerah.

Sedangkan mengenai pelaksanaan Musda, Lamaluta menyampaikan bahwa akan dilaksanakan tahun 2025 ini.

Sementara itu Sekretaris DPD I PG Sulut, Raski Mokodompit menjelaskan juga jika hanya merujuk pada periodisasi, nyatanya ada beberapa ketua DPD II yang sudah tiga periode dan SK-nya masih diterbitkan DPP. “Ada beberapa ketua DPD II yang menjabat hingga tiga periode, sehingga dua periode pun tidak otomatis menjadi alasan diskualifikasi. Contohnya Kota Kotamobagu, dan Sitaro. Jadinya, Penentu adalah DPP,” tutur Raski, Senin (2/6/2025.

“CEP menitip pesan, siapa yang ingin maju silahkan, siapa dukung siapa silahkan, Tapi satu jangan menyebarkan fitnah dan saling menjatuhkan terutama di Medsos apalagi sesama kader ,”tegas Raski.(mom)

- Advertisment -